Keutamaan di Bulan Syaban : Jumat Takwa 7 Februari 2025
Admin Web | Keagamaan
Agenda ceramah agama yang dibawakan oleh Ustadz H. Kafandi Fadholi tentang ‘Keutamaan di Bulan Sya’ban’ pada kegiatan Jum’at Takwa berlangsung tertib pada Jum'at (07/02) pagi. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh dewan guru, tenaga administrasi sekolah, mahasiswa asistensi mengajar, dan peserta didik SMA Negeri 8 Banjarmasin.
Dalam ceramahnya, Ustadz H. Kafandi Fadholi menyampaikan bahwa ketika masuk bulan Sya’ban, Rasulullah SAW menjalankan puasa dari tanggal 1 sampai dengan 30, namun mayoritas umat muslim di masyarakat kita menjalankan puasa pada tanggal 15 sya’ban yaitu nisfu sya’ban. Rasulullah SAW tidak pernah menjalankan puasa nisfu sya’ban, namun boleh saja menjalankan puasa pada tanggal 15 Sya’ban dengan niat puasa di bulan Sya’ban.
Bulan sya’ban merupakan bulan yang seringkali dilupakan. Jika pada bulan lainnya amalan umat manusia diangkat oleh malaikat kepada Allah pada hari senin dan kamis, namun pada bulan sya’ban amalan manusia diangkat setiap hari oleh malaikat kepada Allah swt. Seorang sahabat mengatakan bahwa ia melihat Rasulullah SAW menjalankan puasa penuh pada bulan Sya’ban.
Pada malam nisfu sya’ban, sebaiknya mendirikan tiga shalat sunnah. Yang pertama yaitu shalat taubat, shalat hajat, dan shalat tasbih.
Pada malam nisfu sya’ban, seringkali di masyarakat kita mengadakan pengajian di masjid dengan membawa air minum yang diletakkan di depan sajadah ataupun di shaf imam. Hal tersebut diyakini dapat menjadikan air tersebut menjadi berkah. Namun meletakkan air minum di shaf imam adalah hal yang merujuk kepada syirik. Syirik dapat merusak syahadat. Apabila seorang manusia melakukan syirik maka rusaklah syahadat atau keislamannya.
Apabila datang bulan Ramadhan, hendaklah kita sebagai umat muslim berbahagia. Barangsiapa yang hatinya bahagia ketika datangnya bulan Ramadhan, maka haram jasadnya dibakar oleh api neraka.
