Dalam rangka perayaan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW., SMA Negeri 8 Banjarmasin menyelenggarakan acara Peringatan Isra Mi’raj dengan mengusung tema Dengan Peringatan Isra Mi’raj, Kita Tingkatkan Kualitas Shalat Kita’ pada Kamis (23/01).
Acara dimulai dengan lantunan syair habsyi yang dibawakan oleh peserta didik ekstrakurikuler Habsyi dan didampingi oleh dewan guru SMA Negeri 8 Banjarmasin. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sari tilawah yang dibacakan oleh peserta didik atas nama APRILIANI (X-3), NURUL AZKIA (X-4), dan AGNINA ROSYADA (XI-9). Adapun penyampaian sambutan dari Kepala Sekolah yang diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan, Bapak Rustamadji, S. Pd.
Penyampaian materi ceramah agama yang dipaparkan oleh Ustadz H. Muhammad Mobarak, S.I.H., M. Si. mengenai peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dengan mengangkat tema ‘Hamba yang Bersyukur’. Dalam ceramahnya, Beliau menyebutkan bahwa intisari dari terjadinya peristiwa Isra Mi’raj yaitu tentang shalat.
Jibril A.S. mengajarkan kepada Muhammad SAW di dekat ka’bah, pada saat suatu benda tidak ada lagi bayangannya atau matahari berada diatas, maka pada saat itu lah jibril mengajarkan shalat dzuhur. Pada saat suatu benda yang panjang bayangannya sama dengan suatu benda tersebut maka rasul diajari sholat ashar. Pada saat bayangan matahari dua kali lipat dari sebuah benda, maka rasul diajari sholat magrib. Pada saat tidak ada lagi lembayung kemerahan maka rasul diajari shalat isya. Dan pada saat secercah cahaya muncul di ufuk, maka rasul diajari shalat shubuh.
Semua itu tidak terlepas dari peristiwa yang terjadi pada nabi-nabi terdahulu. Orang yang pertama kali melaksanakan shalat shubuh adalah Nabi Adam sebagai bentuk syukur kepada Allah karena telah diselamatkan dari gelapnya malam setelah diturunkan ke bumi. Orang yang pertama kali melaksanakan shalat Dzuhur adalah Ibrahim sebagai bentuk syukur kepada Allah karena telah mengganti Ismail dengan domba untuk disembelih. Kemudian orang yang pertama kali melaksanakan shalat Ashar ialah Nabi Yunus sebagai bentuk syukur kepada Allah karena telah dikeluarkan dari perut ikan. Shalat magrib pertama kali didirikan oleh Nabi Isa sebagai bentuk syukur kepada Allah karena telah diselamatkan dari kejaran kaumnya untuk dibunuh ketika waktu magrib. Dan shalat Isya pertama kali didirikan oleh Nabi Musa sebagai bentuk syukur kepada Allah karena telah diselamatkan dari kota Madyan.
Melalui peristiwa ini dapat kita sadari bahwa shalat merupakan bentuk syukur kita kepada karunia yang telah diberikan oleh Allah. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW kepada Aisyah RA ketika ia bertanya saat melihat kaki rasulullah bengkak karena shalat terus menerus. Rasul bersabda
“Tidak patutkah aku bersyukur”.
Allah karuniai kita dengan kesibukan dalam aktifitas kita yang kemudian Allah berikan nikmat di dalamnya melalui adanya waktu istirahat. Allah berfirman pada Surat Yasin ayat 34-35.
"Kami (juga) menjadikan padanya (bumi) kebun-kebun kurma dan anggur serta Kami memancarkan padanya beberapa mata air. Agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Mengapa mereka tidak bersyukur?”
Dari ayat tersebut dapat kita pahami bahwa segala sesuatu yang kita cari sudah disediakan oleh Allah, maka hendaklah kita bersyukur. Orang yang bersyukur adalah yang semakin giat ibadahnya khususnya shalat. Shalat ini lah tanda kita bersyukur kepada Allah. Semoga dengan peringatan isra mi'raj ini dapat mendorong kita untuk lebih meningkatkan kualitas shalat dan rasa syukur kita kepada Allah SWT.